Pemanfaatan sumberdaya alam dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS)
untuk berbagai keperluan dapat menimbulkan dampak positif dan negative. Dampak positif
ditunjukan dengan adanya peningkatan dan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat, sedangkan dampak negative berupa penurunan kuantitas dan kualitas
lingkungan
DAS itu sendiri. Mengingat degradasi lingkungan jelas mengabaikan batas-batas politis sebagai batas pengelolaan sumberdaya alam, maka Daerah Aliran Sungai dapat dimanfaatkan sebagai satuan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam yang logis dari sisi pandang pengelolaan lingkungan. Untuk tercapainya pembangunan DAS yang berkelanjutan perlu penyatuan atau penyelarasan kegiatan pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan secara realistis melalui penyesuaian pengelolaan kegiatan DAS kedalam kenyataan ekonomi dan social.
DAS itu sendiri. Mengingat degradasi lingkungan jelas mengabaikan batas-batas politis sebagai batas pengelolaan sumberdaya alam, maka Daerah Aliran Sungai dapat dimanfaatkan sebagai satuan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam yang logis dari sisi pandang pengelolaan lingkungan. Untuk tercapainya pembangunan DAS yang berkelanjutan perlu penyatuan atau penyelarasan kegiatan pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan secara realistis melalui penyesuaian pengelolaan kegiatan DAS kedalam kenyataan ekonomi dan social.
Tambang emas dan pasir zirkon di DAS Kahayan (photo : Safrudin/ Save Our Borneo |
DAS Kahayan terletak pada E 30 20’43,60” S 1140 02’23,00”
dengan luas mencapai 81,648 Km2. Dengan panjang sungai 600 Km,
kedalaman 7 Meter dan lebar 500 Meter.
Wilayah DAS Kahayan yang secara karakteristik ekosistemnya merupakan wilayah hutan dataran tinggi di wilayah hulunya sementara di hilirnya merupakan hutan dataran rendah yang sebagian besar merupakan kawasan gambut yang masih tersisa yang di prediksikan menyimpan cadangan karbon yang besar. Wilayah DAS Kahayan ini juga merupakan wilayah strategis nasional yang di tetapkan oleh pemerintah.
Sungai Kahayan memiliki kemiringan kurang dari 0 – 2 persen seluas
4.955.724 Ha (32, 22%). Di sungai Kahayan tanah yang ditemukan umumnya memiliki
kedalaman 60-90 cm. tanah-tanah dangkal terdapat dibagian hulu yaitu lebih
kecil dari 30 cm dan biasanya berbatu. Dibagian tengah terdapat tanah dangkal,
karena lapisan tanah yang dapat digunakan akar sangat tipis sekali.
Wilayah Kalimantan Tengah terkhususnya di tepi Sungai Kahayan
terdapat tanah bersturktur halus seluas 4.307.368 Ha (28,01%), berstuktur kasar
seluas 2.263.878 Ha (17,06%), Gambut seluas 2.651.255 Ha (17,24%). Disungai
Kahayan ditemukan Erosi akibat pengikisan tanah, hal ini dikarenakan oleh
penebangan hutan dan jalan HPH serta penambangan emas.
Pada awal tahun 2000-an di Kalimantan Tengah terkhususnya di
pinggiran Sungai Kahahayan sangat kaya sekali akan potensi sumber daya alamnya, keberanekaragaman kekayaan alam menjadi sumber mata pencaharian warga disekitarnya tanpa harus mencari jauh keluar daerah. Saat itu masyarakat hidup makmur dengan tanpa adanya campur tangan orang lain “pemerintah dan Pelaku Investasi”, dimana sebagian masyarakat mengelola sumber daya alam sebagai teman hidup dan tempat untuk hidup.
Salah satu sudut EKS-PLG di wilayah DAS Kahayan yang kini telah berubah menjadi areal perkebunan kelapa sawit (photo : Safrudin/Save Our Borneo) |
Dari gambaran diatas, maka dapat disimpulkan saat ini tingkat keterancaman wilayah disepanjang DAS Kahayan termasuk
tinggi dimana wilayah ini menjadi incaran berbagai bentuk investasi yang
mengancam keberlanjutan ekosistem dan memicu potensi konflik tenurial. Wilyah
ini juga sebagian adalah wilayah eks megarice project yang telah menghancurkan
sebagian besar ekostem gambut sehinga dibutuhkan upaya pemulihan ekositemnya.
Namun demikian disebagian wilayah DAS Kahayan masih terdapat insiatif-inisiatif lokal dalam
menjalankan praktek-praktek pengelolaan sumberadaya alam yang
berkelanjutan (kearifan lokal) yang sampai sekarang masih dijalankan oleh masyarakat setempat. Inisiatif-inisiatif lokal inilah yang harus terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. (SFM/SOB-16)
0 komentar:
Posting Komentar